Filsafat
Dakwah Langit yang Membumi: Memahami Kehendak Sang Pencipta, Thn 2021
Dakwah adalah mata air keberkahan. Maka, kehidupan manusia yang bersinggungan dengan dakwah akan menerima curah keberkahan yang tak akan pernah putus. Kalau bukan karena keberkahan dakwah, mana mungkin suatu kaum yang Allah sifati sebagai ummiy dan dhalal (QS Al Jumuah 2), sanggup tampil di pelataran sejarah memimpin umat manusia di hampir dua pertiga wilayah bumi. Kalaulah bukan karena keberkahan dakwah, manalah mungkin suatu kaum yang tak pernah memberi kontribusi apapun di percaturan global, sanggup melahirkan peradaban besar yang pengaruhnya masih bisa dirasakan hingga detik ini.
Maka, pahamlah kita bahwa dakwah bukan sekadar kata tanpa makna. Dakwah adalah rahim bagi gerak perubahan: dari gelap kemusyrikan menuju cahaya tauhid, dari jurang kejahiliyahan menuju puncak peradaban, dari pedihnya kedzaliman menuju keadilan, dari inferioritas pecundang menjadi manusia-manusia pemenang. Inilah dakwah.
Maka di tataran dakwah seperti inilah Nabi Musa as berjibaku mendidik dan mengubah Bani Israil dari sekadar ‘keset’ bagi Fir’aun dan kaumnya menjadi pemimpin bagi kehidupan (QS Al Qashash 4-5). Dan, di tataran dakwah seperti inilah Rasulullah saw berkuah keringat berkubangkan darah melahirkan generasi terbaik yang akan membawa berjuta kebaikan bagi umat manusia (QS Ali Imran 110).
Inilah berkah dari langit yang bisa dinikmati umat manusia. Dan semua itu hanya, dan hanya, bisa diraih lewat keberkahan dakwah rabbaniah atau dakwah langit yang membumi.
| 34940/hd | 297.6 KAM d | E-Library UNPAS | Tersedia |
| 35717/Hd | 297.6 KAM d | E-Library UNPAS | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain